Tanaman Puring di Taman |
Aneka-Peliharaanhias----Tanaman Bunga Puring (Codiaeum variegatum) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang biasa ditanam pada pot sebagai hiasan di teras rumah. Daya tarik dari tanaman hias puring ini terdapat pada daunnya yang memiliki warna merah maroon yang berkombinasi dengan warna lain seperti hijau, putih, kuning, dan lainnya, daunnya agak besar dengan bentuk lonjong dan melebar. Terdapat banyak variant jenis tanaman hias bunga puring.Untuk menanam bunga puring tidak membutuhkan perlakuan yang istimewa, untuk itu kami akan memberikan tips dan cara menanam bunga puring yang baik dan benar. Tanaman hias puring merupakan salah satu tanaman hias populer yang paling diincar oleh pecinta tanaman hias. Warna dan bentuk daunnya yang unik serta beraneka ragam warna, menjadi daya tarik yang membuat para hobbis tanaman hias puring tidak bisa melawatkannya ketika melihat jenis yang belum mereka miliki. Nah bagi anda penggemar tanaman hias yang tertarik dengan puring ini, berikut cara menanamnya dan juga jenis-jenis dari Tanaman hias puring ini.
A. Cara Menanam Puring yang Baik dan Benar
1. Pembibitan
Pembibitan tanaman hias puring ini dapat dilakukan dengan cara stek batang atau juga proses cangkok. Pertama-tama tentunya anda harus memilih batang yang baik untuk dilakukan proses stek atau cangkok. Setelah mendapatkan batang terbaik dari puring tersebut, keroklah batang tersebut dengan pisau yang tajam hingga keluar lendir. Setelah itu buanglah lendir tersebut sampai tidak tersisa lagi. Pada bagian batang yang sudah dikerat tadi selanjutnya berikan tanah lalu bungkus dengan plastic. Ikat kedua ujung dari bungkus plastic tersebut. Lakukan penyiraman secara rutin hingga akar dari cangkokan tersebut keluar. Selanjutnya potong bagian batang tersebut lalu tanam pada tanah yang lembab. Proses ini dapat memakan waktu hingga 3 minggu.
2. Penanaman
Nah, proses selanjutnya yaitu penanaman tanaman hias puring ini. Sebelumnya anda terlebih dahulu harus menyiapkan media tanam yang akan digunakan. Media tanam tersebut adalah tanah yang kemudian dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang. Perbandingan tanah dan pupuk tersebut adalah 1:1, jadi jangan sampai tanahnya kebanyakan begitu pula sebaliknya. Jangan lupa juga untuk memberikan sedikit air dalam mencampurkan tanah dan pupuk tersebut. Setelah selesai menyiapkan media tanam, anda dapat menanam bibit tanaman puring tersebut. Bibit hasil cangkok ataua stek tadi ditanam dengan posisi tegak lurus. Untuk penanamannya, sebaiknya bibit puring tadi ditanam pada lubang yang memiliki kedalaman 15 sampai 20 cm dikarenakan puring ini memiliki akar serabut. Anda juga dapat menambahkan tiang sanggahan yang terbuat dari kayu agar tanaman tersebut tidak mudah roboh.
3. Perawatan
Proses perawatan tentunya memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup tanaman hias puring ini. Puring ini merupakan tanaman hias yang sangat menyukai sinar matahari. Oleh sebab itu letakkan tanaman ini agar mendapat sinar matahari. Sinar matahari tersebut berperan penting untuk pembentukan warna pada daun puring yang merupakan daya tarik utamanya. Penyiraman pada tanaman yang satu ini juga wajib dilakukan. Penyiraman harus rajin dilakukan terutama pada saat musim kemarau, yaitu 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari. Di musim hujan, anda hanya cukup melakukan penyiraman sebanyak sekali sehari saja. Selanjutnya anda juga pelu untuk melakukan pemangkasan secara teratur. Hal ini dimaksudkan agar puring tersebut dapat tumbuh dengan baik serta batangnya terlihat rapi. Selain itu pemangkasan ini dapat merangsang pertumbuhan cabang-cabang sehingga puring akan cepat tumbuh.
- Cahaya matahari
Untuk membuat puring tumbuh subur, anda harus menanam tanaman hias ini di tempat yang dapat terjangkau cahaya matahari. Jika kekurangan cahaya matahari, daun puring, sebagai daya tarik utama, akan berwarna hijau saja tanpa warna-warna seperti biasanya.
- Penyiraman
Tanaman hias bunga puring juga sangat menyukai air. Di saat musim kering atau musim kemarau, anda harus melakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun saat musim penghujan lakukang pengurangan intensitas penyiraman, anda hanya perlu menyiramnya satu kali saja dalam sehari yakni cukup pada pagi hari.
- Pemangkasan
Perlu pemangkasan secara teratur agar puring dapat tumbuh dengan baik dan batang-batangnya terlihat rapi. Pemangkasan juga dapat membuat batang puring memiliki cabang yang lebih banyak sehingga tanaman ini akan cepat tumbuh di halaman rumah anda.
4. Tips untuk Stek dan Cangkok
Cara untuk memperbanyak tanaman puring ini, anda dapat menggunakan cara stek ataupun cangkok. Untuk pemilihan bibit puring dengan cara stek dan cangkok ini sebaiknya pilihlah tanaman puring yang tua dan sehat tentunya. Jika menggunakan cara stek pun, tumbuhnya akar tidak memerlukan waktu yang lama. Namun, sebelum menggunakan teknik stek, anda harus memastikan batang yang anda pilih untuk distek adalah batang yang sudah cukup keras serta usianya pun sudah agak tua. Lakukan stek dengan sungguh-sungguh dan hati-hati Ketika memotong batang puring untuk dijadikan bibit, lebih baik anda menggunakan alat potong gunting tanaman bukannya pisau. Gunting tanaman yang tajam akan membuat batang yang dipotong tidak cacat sehingga dapat mempermudah untuk pertumbuhan akar.Setelah anda mengerok atau mengupas kulit batang yang sudah dipilih tadi, anda dapat membiarkannya selama 4 hari agar lendir kambium yang keluar tersebut mengering. Untuk pross cangkok, dalam menyiapkan tanah sebaiknya menggunakan tanah steril lalu anda juga dapat menggunakan sabut kelapa yang sebelumnya sudah dibahasi terlebih dahulu. Untuk penanaman pada media pot, anda dapat melakukannya dengan media tanam sekam bakar yang dicampuri arang dang pupuk kandang. Selengkapnya ikuti langkah-langkah berikut ini untuk masing-masing pembiakan baik melalui sistem cangkok, garafting, atau okulasi ;
Cangkok.
- Cari dan pilihlah tanaman puring yang sehat dan tua untuk kita lakukan pencangkokan.selanjutnya pilih batang tanaman yang akan kita cangkok.
- Lalu kita kupas kulit kayunya sampai ada seperti lendir yang biasa di sebut kambium.
- Setelah kita kupas kulitnya,kita biarkan saja selama 4 hari untuk kita tunggu lendir kambium tersebut kering.
- Setelah 4 hari,siapkan bahan untuk mencangkok,Tanah seteril,sabut kelapa,coco peat yang terlebih dahulu kita basahi dengan menggunakan air.
- Lalu kita tempelkan pada bekas kupasan tersebut.lalu bungkus dengan plasting bening dan selanjutnya kita ikat dengan menggunakan tali rafia.
- Setelah cangkokan kita rasa sudah memiliki perakaran yang cukup panjang,dan akar sudah berwarna kehijauan,batang tanaman tersebut sudah bisa kita potong.
- Tanaman batang tersebut dengan terlebih dahulu kita membuka tali serta sabut kelapanya.selanjutnya kita tanaman dalam pot dengan media tanam sekam bakar bercampur arang dan pupuk kandang.
Grafting.
- Cari dan persiapkan terlebih dahulu untuk kita jadikan batang bawah dan batang atas.
- Selanjutnya,kita bsa memotong batang yang akan kita lakukan Grafting 10 cm dari tanah.lalu selanjutnya potongan tersebut buat huruf V dengan pisau steril dan tajam.
- Lakukan demikian untuk batang atas tanaman,akan tetapi huruf V nya dalam terbalik saat melakukan pemotongan.hal ini agar bisa masuk secara sempurna saat kita melakukan penyatuan kedua batang.
- Jika batang banyak daunya,kita bisa membuangnya,sisakan saja 1 atau 2 daun.
- Setelah melakukan pemotongan batang,jangan lupa,untuk kita siram dengan menggunakan larutan fugisida.
- Lalu kita bisa menyatukan kedua batang tersebut dengan secara rapat,kemudia kita ikat dengan kuat,agar tidak goyang saat tertiup angin.
- Selanjutnya,kita sungkup tanaman sambungan tersebut dengan menggunakan plastik bening transparan selama 10 hari.setelah 10 hari,sungkup plastik sudah bisa kita buka,lalu letakan tanaman tersebut pada area yang teduh serta memiliki sirkulasi udara yang cukup.
- Perlu di ketahui,saat melakukan Grafting tanaman Puring,sebaiknya lakukan pada sore hari.hal ini untuk menjaga agar tanaman tidak melakukan penguapan terlalu tinggi.
Okulasi.
- Cari tunas tanaman puring dengan menggunakan media pisau yang tajam serta seteril.
- Lalu kita iris kulit batang bagian bawah tanaman tersebut dengan cara secara vertikal.
- Selanjtnya kita bisa mengabungkan kedua batang tanaman tersebut,lalu kita ikat dengan kuat agar tidak mudah lepas.
- Jika kita rasa tanaman yang kita okulasi tersebut di rasa sudah menyatu,lakukan pemotongan batang bawah tanaman,hal ini agar batang tunas tumbuh dengan sempurna.
- Ingat,,setelah melakukan pemotongan,olesi dengan fungisida.
- Selanjutnya kita bisa tempatkan tanaman tersebut di tempat yang teduh. Perlu di ingat, saat melakukan penempelan mata tunas, pastikan tidak terbalik.
B. Jenis-jenis puring
Jenis tanaman puring baik yang asli maupun hasil silangan telah banyak segali ragamnya, dengan berbagai bentuk dan aneka warna. Terdapat beberapa jenis puring yang kita kenal, antara lain:
Tanaman Puring Kirana |
- Puring Kirana : Puring kirana berwarna merah dengan kombinasi hijau dan kurning, disisin daun telihat liukan dan memilin bergelombang dengan daun sedikit ramping.
- Puring Garis Merah: Disebut garis merah karena ditengah tulangan daun yang memanjang berwarna merah, kombinasi merah tua kuning dan hijau menjadi ciri umum puring garis merah, hampir mirip dengan puring original aslinya.
- Puring anggur: puring anggur ini memiliki bentuk daun yang oval dengan kombinasi warna merah, cokelat, kuning, dan hijau disertai corak bintik-bintink di tengahnya.
- Puring apel: puring apel umumnya memiliki bentuk daun yan bulat dengan kombinasi warna hijau dan kuning.
- Puring bor: puring bor ini memiliki bentuk daun yang unik yaitu melintir seperti bor. Daun puring bor ini memiliki banyak warna seperti kuning emas, merah, hijau, dan hitam.
- Puring cabai: sesuai namanya, puring cabai ini memiliki daun yang kecil-kecil seperti cabai. Daunnya juga memiliki kombinasi warna kuning dan hijau.
- Puring cobra: bentuk daun puring yang satu ini memang mirip dengan ular cobra dimana daunnya yang memanjang lalu melebar pada bagian ujungnya. Daun puring cobra ini umumnya memiliki corak belang-belang dengan warna jingga, hijau, dan kuning.
- Puring dasi: purin ini memiliki dau yang menyerupai dasi kupu-kupu dengan kombinasi warna hijau, kuning, dan merah.
- Puring emping: daun dari puring emping ini berbentuk bulat namun ada juga yang ujungnya lancip. Selain itu daunnya juga didominasi warna hijau dan kuning.
- Puring jari: puring ini memang memiliki bentuk daun seperti jari manusia. Warna daunnya hijau dengan campuran warna kuning di tepinya.
- Puring kura: puring yang satu ini memang terlihat unik karena bentuk dan corak daunnya yang menyerupai batok kura-kura. Warna daun ini merupakan kombinasi dari warna merah, hijau, dan kuning.
Referensi:
http://merawatbunga.com/cara-setek-batang-dan-cangkok-tanaman-hias-puring/
https://flowerian.com › Bunga Outdoor
http://tanamanhiasdaun.com/cara-menanam-dan-jenis-tanaman-hias-puring/
http://www.faunadanflora.com/cara-menanam-dan-merawat-tanaman-hias-bunga-puring/
0 komentar:
Posting Komentar