RASA YANG TERSISA DARI HOBI MEMELIHARA IKAN LOUHAN

Sabtu, 10 Oktober 2015

Jujur saja saya adalah penggemar berat ikan Louhan, Sejak ikan louhan pertama kali Booming di Indonesia Tahun 90'an yang waktu itu masih Fantastis hargannya, aku ikut juga mengikuti perkembangannya. Waktu itu aku masih Sekolah SMA, cita-cita untuk memelihara ikan Hias yang satu ini tidak bisa terpenuhi, karena maklum saja sebagai anak yang masih sekolah dari keluarga yang tidak mampu mana mungkin aku bisa membeli ikan Ini yang waktu itu harganya mencapai jutaan rupiah perekor, itu baru anakannya, yang dewasanya bisa mencapai puluhan juta rupiah perekor. 
Hingga aku telah tamat kuliah dan bekerja barulah aku bisa memiliki tempat sendiri untuk membawa dan memelihara ikan Pembawa hoki ini. Tidak tanggung-tanggung aku sediakan hampir separu rumahku untuk memelihara ikan ini, kutempatkan ruangan khusus disamping rumah dan garasi dengan jumlah hampir mencapai 50 ekor Ikan Louhan yang sudah dewasa, dan 20 ekor yang masih remaja. Waktu itu peliharaan ku masih di Dominasi jenis-jenis Kemalau, Cencu, dan Goldenbest, karena ketiga jenis ini menurutku sangat menarik dan masing-masing memiliki kelebihannya masing-masing.

Sekarang aku sudah jadi pejabat disebuah instansi Pemerintah, dan didera oleh kesibukan dengan jadwal keluar kota yang padat, hingga perlahan-lahan kegiatan hoby memelihara ikan Louhan ini aku tinggalkan. Masih ada sich satu dan dua ekor yang tersisa tapi sudah tua kelihatannya, dan saudara-saudara seangkatannya sudah mati secara alamiah karena faktor usia. Sisanya ini pun kebanyakan yang merawatnya aku serahkan kepada pembantu dan anak-anak ku di rumah, aku hanya kadang-kadang saja memberi makan dan bermain sekali-sekali dengan mereka jika kebetulan sedang libur dan waktu luang.

Sekarang yang aku rasakan adalah kerinduan seperti dahulu, rindu menatap ikan louhan berjam-jam, rindu berkeringat mengganti air dan menguras Aquarium, rindu mempersiapkankan pakan alami, rindu mengobati ikan yang sakit, rindu berburu ikan dipameran, bahkan rindu mengubur ikan yang mati entah karena sakit atau karena sudah tua.

Rasa dan keinginan untuk berdekatan dengan urusan ikan Hias satu ini tidak bisa aku hilangkan, seolah-olah mereka bisa membius dan menghinotisku kembali untuk selalu tertarik dengan mereka. Pernah suatu ketika aku pergi kesuatu daerah untuk menghadari sebuah kegiatan pembukaan pameran pembangunan, kebetulan di situ ada sebuah stand perikanan yang menampilkan tentang budidaya Ikan Hias salah satunya adalah Ikan Louhan. Aku masuk dan mengamati dengan seksama ikan-ikan jenis baru yang dipamerkan disana, rupanya agak kelamaan aku berdiri disana menikmati ikan Louhan yang cantik2 tersebut, dan baru sadar ketika seorang stafku membisikan masih banyak stand lain yang harus aku kunjungi. Seandainnya agak lama lagi aku di sana pasti terbawa pulang satu atau dua ekor ikan louhan tersebut.

Keinginannya ku untuk memiliki ikan Louhan tidak pernah surut, aku selalu terpesona dengan Keindahannya, dan kesenangan dalam memeliharnya. Setiap kali aku melihat ikan Louhan rasanya tak bisa kutahan untuk membeli dan memilikinya. Seandainya istri dan anak-anak ku tidak mengingatkan kesibukan ku. Pasti kubeli dan kubawa pulang lagi semua jenis ikan Louhan, yang sekarang sudah semakin sempurna penampilannya tersebut, dengan warna yang semakin menyala, mutiara dan marking semakin full, dan nongnongnya itu semakin besar kokoh.

Foto Lama Kenangan Pertama Kali Memelihara Louhan

Kapan aku bisa seperti dulu....Entahlah...mungkin suatu saat, atau ketika aku sudah pensiun aku akan kembali menjemput mereka pikirku.....!!



08.09

0 komentar:

Posting Komentar