CARA MERAWAT DAN BUDIDAYA MENCIT ATAU TIKUS PUTIH

Minggu, 28 Februari 2016

Aneka-PeliharaanHias----Sahabat penghobis dan pembudidaya binatang peliharaan ternak. Tikus putih atau Mencit, selama bertahun-tahun telah dipergunakan sebagai media penelitian eksperimen, yang telah menambah pemahaman kita tentang genetika, penyakit, pengaruh obat-obatan, dan topik lain dalam kesehatan dan kedokteran.

Laboratorium tikus juga terbukti berharga dalam studi psikologis belajar dan proses mental lainnya. Pentingnya sejarah spesies ini untuk riset ilmiah tercermin dengan jumlah literatur tentang itu, sekitar 50% lebih dari itu merupakan hasil dari media percobaan pada tikus.
Dalam perkembangan sekarang ini tikus juga dimanfaatkan untuk pakan reptil serperti ular dan untuk media/sarana percobaan/penelitian (Banyak mahasiswa STIKES atau mahasiswa Kedokteran dan Farmasi yang memanfaatkan tikus putih sebagai objek penelitian, serta Industri Obat) serta digunakan sebagai binatang kesayangan/ kesenangan/ hobby khususnya untuk varians hias.



Mencit si tikus putih ini adalah anggota dari famili Muridae (tikus-tikusan) yang merupakan spesies dari Mus Musculus dari hasil pembiakan dengan teknik knockout gen dan sel induk embrio yang berhasil dilakukan untuk mencit (Mus Musculus).

Selama ini mencit dikenal luas sebagai hama rumah tangga karena kebiasaan menggigit dan mengerat berbagai perlatan rumah tangga dan juga sabun. Mencit secara umum hampir bisa bertahan di dalam lemari dan sudut rumah karena ukurannya yang kecil.

Hewan mencit juga dikenal sebagai tikus percobaan yang paling baik, karena ukurannya yang kecil dan juga relatif lebih bersih dibandingkan dengan tikus lainnya. Selain dari ukuran kecil daya kembang mencit sangat tinggi sehingga saat ini mencit banyak diternakkan untuk dijual sebagai bahan praktikum dan juga sebagai makanan hewan peliharaan seperti ular.

Saat ini mencit di duga sebagai hewan mamalia dengan jumlah populasi terbanyak di dunia. Hal ini karena daya tahan dan daya adaptasi dari mencit yang sangat tinggi dan mampu bertahan hampir di segala kondisi baik panas, dingin maupun di alam liar. Bagi anda yang ingin memelihara mencit berikut ini tata cara memelihara mencit.

Mudahnya memelihara Mencit Putih

Mencit hampir mampu untuk bertahan hidup disegala kondisi baik iklim dingin maupun dareha dengan iklim panas dan tropis namun pada dasarnya mencit sangat menyukai daerah dengan keadaan suhu rata-rata yang hangat. Keadaan kandang dengan suhu hangat merupakan pertimbangan utama dalam memelihara mencit.

Mencit putih akan makan dengan cara perlahan mendekati makanan, Tubuh mencit didesain dengan tingkat kewaspadaaan tinggi karena posisinya pada rantai makan berada pada dasar dari rantai makanan yakni konsumen tingkat I. Sebelum makan mencit memastikan makanan yang ia makan dengan cara menciumnya meskipun hampir dapat dipatikan semua yang ia cium akan dikeratnya karena mencit salah satu hewan pengerat dan sangat berbeda dari spesies Kelinci.


Mencit makan dengan menggunakan bantuan kedua kaki depannya dan berfungsi sebagai tangan bagi mencit. Kaki didepan digunakan untuk mengais makan dan membantu makanan masuk kedalam mulut. Mencit akan memakan seuluh makanan yang ada di tangan kemudian mengambil lagi makanan dengan menggunakan tanganya. Hal ini sangat berbeda dengan kucing yang memakan makanan yang tergelatak didapanya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang sampai mencit kenyang dan akan ada kemungkinan mencit kembali ke tampat yang sama jika tempat tersebut cukup aman dari Predator. Fakta ini bisa dijadikan dasar dalam memberi makan mencit pada satu tempat yang sama agar kebersihan kandang pada saat memelihara mencit dapat terjaga.

Pola Kekerabatan dan hidup berkelompok mencit

Secara umum, sifat alami mencit merupakan mahluk sosial yang dapat bertahan hidup bersama dan hidup dalam kelompok kecil. Meskipun belum dapat membentuk koloni, namun memelihara mencit dalam jumlah banyak lebih baik dalam meningkatkan produktifitas mencit dibandingkan dengan memisahkan mencit dalam kandang yang terpisah.

Tingkah laku sosial ini terlihat jelas dari interaksi antar mencit yang terkadang bermain dengan individu lain dan sampai mengganggu mencit lain namun tidak sampai pola agresif atau saling melukai. Pada kondisi khusus, tingkah laku mencit hampir serupa dengan kondisi dan tingkah laku dari tikus, interaksi saling merespon antar satu mencit dan mencit lainya hampir terlihat jelas disepanjang hari karena mencit termaksud jenis hewan aktif.




Persiapan pemeliharaan dan budidaya mencit. 

  • Perhatikan keadaan kandang yang kering dan tidak lembab karena dapat merontokkan bulu mencit.
  • Gunakan litter dari serbuk gergaji atau serutan ketam, sebaiknya litter ini diganti satu minggu sekali kecuali pada saat memelihara mencit yang sedang melahirkan atau merawat anak.
  • Hindair penggunaan kotak yang terbuat dari kayu karena ada kemungkinan mencit mengerat kotak tersebut, sebisa menggunakan kotak yang terbuat dari kaca dengan dimensi 60 cm x 50 cm dengan tinggi lebih dari 15 cm.
    Air minum sebaiknya diberikan dalam bentuk dot untuk menjaga kebersihan kandang.
  • Mencit akan kawin dalam rentang waktu 3 sampai 5 hari. Pada keadaan ini satu mencit jantan mampu mengawini 4 mencit bentina.
  • Lama waktu mencit mengandung sampai melahirkan sekitar 28 hari sampai dengan 35 hari.
    Mencit yang sudah melahirkan jangan dipisahkan dengan induknya karena mencit adalah bintang mamalia yang perlu disapih. Hindari juga memegang mencit karena akan membuat induk dari mencit berubah menjadi agresif.
    Anak dari mencit dapat dipisahkan dari induknya setelah berusia 4 minggu, namun kondisi ini mencit baru belum siap untuk dikembangbiakkan lagi.

Langkah-Langkah Beternak (Budidaya) Tikus Putih/ Mencit yang Benar

Membudidayakan tikus tergolong mudah dan secara sederhana. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :

Pertama-tama kita persiapan bakal calon indukan Mencit, dalam pemilihan kita harus tahu jenis kelaminnya dulu/ bisa membedakan jenis kelamin untuk membedakannya lihat gambar di bawah ini 


Setelah itu harus menyiapkan kandang terlebih dahulu tapi di sarankan jangan terbuat dari kayu karena tikus adalah binatang pengerat. Kita bisa menggunakan bahan dari kawat, besi lubang atau bak plastik lihat di bawah ini adalah terbuat dari bak plastik ditutup kawat kasa ukuran kecil. Untuk tutup berilah kawat untuk pengait lihat gambar di bawah ini jadi gampang untuk buka tutup.

Kemudian sediakan rakrakan yang bisa kita buat dari besi lubang,bambu atau kayu fungsinya untuk menghemat tempat. Model yang selanjutnya adalah dengan umbaran. buatlah kotak persegi panjang dengan besi lubang dan kawat kasa lihat gambar di bawah ini untuk ukuran bisa di sesuaikan (jangan terlalu tinggi karena fungsinya kurang tingginya kira kira 25 cm sudah cukup) lihat gambar di bawah ini kandang sap tiga.

Setelah itu berilah rumah rumahan dari paralon , kayu atau apa saja yang fungsinya untuk tempat beranak Sebelum memulai berternak usahakan cari bibitan saja jangan langsung indukan karena lebih bisa beradaptasi dengan kandang baru.

Untuk kandang dari bak plastik isilah dengan serbuk gergaji, sekam atau zeolit (tapi mahal harganya) setelah itu masukkan 3 tikus betina dan 1 jantan jangan lupa tambahkan potongan kertas untuk sarang tikus
Untuk Kandang Umbaran isikan serbuk gergaji, sekam dan potongan kertas masukan kira kira 13 ekor betina dan 2 jantan sebagai catatan usahakan cari yang bibitan saja sebab resiko bertengkar sangat kecil.

Bila lancar maka bibitan tadi kira kira 1-1,5 bulan akan mulai bunting. Setelah proses kebuntingan ±  21 hari tikus akan melahirkan untuk pertama kali dengan jumlah anak ± 6 ekor untuk kelahiran awal (pertama), sedangkan kelahiran kedua bisa mencapai 10 ekor per kelahiran.


Setelah Mencit umur 20 hari maka sudah bisa di pisahkan dari induknya karena sudah bisa mencari makan sendiri.

Untuk pakan berilah pakan apa saja karena tikus mencit termasuk hewan
Omnivora yang merupakan hewan berjenis pemakan segala.

Pakan utamanya sebaiknya berupa campuran Nasi dan dedak dalam kondisi campuran basah.

Untuk pakan hijauan sebaiknya pemberiannya dikombinasikan dengan beberapa jenis hijauan. Jenis hijauan yang biasa diberikan antara lain : wortel, sawi, jagung muda, ketela dan lain lain dalam kondisi segar. Kondisi segar ini sebagai pengganti air minum karena tikus seperti pada semua binatang pengerat lainnya tidak suka minum secara langsung pada air minum.

Frekuensi pemberian pakan sebaiknya minimal 3 kali sehari.
Pemberian pakan dalam jumlah yang lebih banyak sebaiknya pada malam hari karena aktivitas tikus lebih banyak pada malam hari.

Jaga selalu kebersihan kandang atau wadah pengembangan biakan, walaupun tikus adalah binatang bisa beradaptasi, perjuga diberikan tempat yang bersih untuk kualitas hidupya.



01.48

0 komentar:

Posting Komentar